Sejarah

Raja-raja Tanah Jawi


Mataram Lawas

Wangsa Syailendra

  • Sri Indrawarman (752-775)
  • Wisnuwarman (775-782)
  • Dharanindra (782-812)
  • Samaratungga (812-833)
  • Pramodhawardhani (833-856), menikah dengan Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya)

    Wangsa Sanjaya

    • Sanjaya (732-7xx)
    • Rakai Panangkaran : Dyah Pancapana (syailendra)
    • Rakai Panunggalan
    • Rakai Warak
    • Rakai Garung
    • Rakai Patapan (8xx-838)
    • Rakai Pikatan (838-855), mendepak wangsa Syailendra
    • Rakai Kayuwangi (855-885)
    • Dyah Tagwas (885)
    • Rakai Panumwangan Dyah Dewendra (885-887)
    • Rakai Gurunwangi Dyah Badra (887)
    • Rakai Watuhumalang (894-898)
    • Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910)
    • Daksa (910-919)
    • Tulodong (919-921)
    • Dyah Wawa (924-928)
    • Mpu Sindok (928-929), memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur (Medang)
    Medang
    • Mpu Sindok (929-947)
    • Sri Isyanatunggawijaya (947-9xx)
    • Makutawangsawardhana (9xx-985)
    • Dharmawangsa Teguh (985-1006)

    Kahuripan

    • Airlangga (1019-1045), mendirikan kerajaan di reruntuhan Medang
    (Airlangga kemudian memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua: Janggala dan Kadiri)

               Janggala

    (tidak diketahui silsilah raja-raja Janggala hinggawed tahun 1116)

    Kadiri

    (tidak diketahui silsilah raja-raja Kadiri hingga tahun 1116)
    • Kameswara (1116-1135), mempersatukan kembali Kadiri dan Panjalu
    • Jayabaya (1135-1159)
    • Rakai Sirikan (1159-1169)
    • Sri Aryeswara (1169-1171)
    • Sri Candra (1171-1182)
    • Kertajaya (1182-1222)

    Singhasari

    • Ken Arok (1222-1227)
    • Anusapati (1227-1248)
    • Tohjaya (1248)
    • Ranggawuni (Wisnuwardhana) (1248-1254)
    • Kertanagara ( 1254-1292)

    Majapahit


    • Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309)
    • Jayanagara (1309-1328)
    • Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
    • Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350-1389)
    • Wikramawardhana (1390-1428)
    • Suhita (1429-1447)
    • Dyah Kertawijaya (1447-1451)
    • Rajasawardhana (1451-1453)
    • Girishawardhana (1456-1466)
    • Singhawikramawardhana (Suraprabhawa) (1466-1474)
    • Girindrawardhana Dyah Wijayakarana(1468-1478)
    • Singawardhana Dyah Wijayakusuma (menurut Pararaton menjadi Raja Majapahit selama 4 bulan sebelum wafat secara mendadak ) ( ? - 1486 )
    • Girindrawardhana Dyah Ranawijaya alias Bhre Kertabumi (diduga kuat sebagai Brawijaya, menurut Kitab Pararaton dan Suma Oriental karangan Tome Pires pada tahun 1513) (1474-1519)
      
    Demak
    Add caption


    • Raden Patah (1478 - 1518)
    • Pati Unus (1518 - 1521)
    • Trenggana (1521 - 1546)
    • Sunan Prawoto (1546 - 1549)




       Kerajaan Pajang
      • Jaka Tingkir, bergelar Hadiwijaya (1549 - 1582)
      • Arya Pangiri, bergelar Ngawantipuro (1583 - 1586)
      • Pangeran Benawa, bergelar Prabuwijoyo (1586 - 1587)


        Mataram Baru  
        Daftar ini merupakan Daftar penguasa Mataram Baru atau juga disebut sebagai Mataram Islam. Catatan: sebagian nama penguasa di bawah ini dieja menurut ejaan bahasa Jawa.

        • Ki Ageng Pamanahan, menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir
        • Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) (1587 - 1601), menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka.
        • Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613)
        • Adipati Martapura (1613 selama satu hari)
        • Sultan Agung (Raden Mas Rangsang / Prabu Hanyakrakusuma) (1613 - 1645)
        • Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) (1645 - 1677)

          Kasunanan Kartasura

          1. Amangkurat II (1680 – 1702), pendiri Kartasura.
          2. Amangkurat III (1702 – 1705), dibuang VOC ke Srilangka.
          3. Pakubuwana I (1705 – 1719), pernah memerangi dua raja sebelumya; juga dikenal dengan nama Pangeran Puger.
          4. Amangkurat IV (1719 – 1726), leluhur raja-raja Surakarta dan Yogyakarta.
          5. Pakubuwana II (1726 – 1742), menyingkir ke Ponorogo karena Kartasura diserbu pemberontakl; mendirikan Surakarta.

            Kasunanan Surakarta
             
            Lambang Pakubuwana
            1. Pakubuwana II (1745 - 1749), pendiri kota Surakarta; memindahkan keraton Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745
            2. Pakubuwana III (1749 - 1788), mengakui kedaulatan Hamengkubuwana I sebagai penguasa setengah wilayah kerajaannya.
            3. Pakubuwana IV (1788 - 1820)
            4. Pakubuwana V (1820 - 1823)
            5. Pakubuwana VI (1823 - 1830), diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia; juga dikenal dengan nama Pangeran Bangun Tapa.
            6. Pakubuwana VII (1830 - 1858)
            7. Pakubuwana VIII (1859 - 1861)
            8. Pakubuwana IX (1861 - 1893)
            9. Pakubuwana X (1893 - 1939)
            10. Pakubuwana XI (1939 - 1944)
            11. Pakubuwana XII (1944 - 2004)
            12. Gelar Pakubuwana XIII (2004 - sekarang) diklaim oleh dua orang, Pangeran Hangabehi dan Pangeran Tejowulan.

              Kasultanan Yogyakarta



              Lambang Hamengkubuwana
              Hamengkubuwana atau Hamengkubuwono atau Hamengku Buwono atau lengkapnya Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing-Ngalogo Ngabdurahman Sayiddin Panotogomo Khalifatullah adalah gelar bagi raja Kesultanan Yogyakarta sebagai penerus Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta. Wangsa Hamengkubuwana tercatat sebagai wangsa yang gigih memperjuangkan kemerdekaan pada masa masing-masing, antara lain Hamengkubuwana I atau nama mudanya Pangeran Mangkubumi, kemudian penerusnya yang salah satunya adalah ayah dari Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, yaitu Hamengkubuwana III. Sri Sultan Hamengkubuwana IX pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang kedua.
              Yang bertahta saat ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X.
              Daftar sultan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.


              Daftar Raja Raja yang bertahta dari 1755-sekarang


              Sri Sultan Hamengkubuwono I
              13 Februari 1755
              24 Maret 1792

              Sri Sultan Hamengkubuwono II
              2 April 1792
              akhir 1810
              periode pertama
              Sri Sultan Hamengkubuwono III
              akhir 1810
              akhir 1811
              periode pertama  
              Sri Sultan Hamengkubuwono II
              akhir 1811
              20 Juni 1812
              periode kedua
              Sri Sultan Hamengkubuwono III
              29 Juni 1812
              3 November 1814
              periode kedua  
              Sri Sultan Hamengkubuwono IV
              9 November 1814
              6 Desember 1823

              Sri Sultan Hamengkubuwono V
              19 Desember 1823
              17 Agustus 1826
              periode pertama
              Sri Sultan Hamengkubuwono II
              17 Agustus 1826
              2 Januari 1828
              periode ketiga
              Sri Sultan Hamengkubuwono V
              17 Januari 1828
              5 Juni 1855
              periode kedua
              Sri Sultan Hamengkubuwono VI
              5 Juli 1855
              20 Juli 1877

              Sri Sultan Hamengkubuwono VII
              22 Desember 1877
              29 Januari 1921

              Sri Sultan Hamengkubuwono VIII
              8 Februari 1921
              22 Oktober 1939

              Sri Sultan Hamengkubuwono IX
              18 Maret 1940
              2 Oktober 1988

              Sri Sultan Hamengkubuwono X
              7 Maret 1989
              sekarang