Senin, 23 April 2012

Digital Divide


BAB I
PENDAHULUAN
1. Digital Divide
Digital Divide mengacu pada kesenjangan antar kelompok, luas ditafsirkan, dalam hal akses, penggunaan, atau pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi. Kesenjangan di dalam negara (seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat ) dapat merujuk pada kesenjangan antara individu, rumah tangga, bisnis, dan wilayah geografis yang berbeda pada tingkat sosial ekonomi dan demografi lainnya, sementara kesenjangan digital global menunjuk negara sebagai unit analisis dan meneliti kesenjangan antara pengembangan dan negara maju pada skala internasional.
2. Teknologi
Teknologi merupakan bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Mereka yang lebih cerdas dalam pengetahuan teknologi harus bersedia untuk membantu mereka yang mungkin berjuang dengan teknologi baru. Kita harus menjadi pemain tim untuk memastikan semua pengguna teknologi baru yang sukses bukan hanya beberapa sukses dengan teknologi. Orang bersedia belajar ketika seseorang mengambil waktu untuk mengajarkan teknologi dengan cara yang semua bisa menerapkannya dengan benar. Kita harus menjaga semua orang di dalam pikiran ketika kita berpikir tentang teknologi. Tidak semua orang akan menggunakannya atau menerimanya segera. Namun, seperti kita orang lain tertarik pada manfaat dari program dan teknologi yang mereka akan lebih cenderung tidak hanya untuk merangkul teknologi tetapi untuk menerapkannya secara efektif.
Kejatuhan untuk banyak teknologi adalah kurangnya pelatihan. Banyak kali pelatihan dilakukan dalam grup dengan tangan-on sedikit peluang. Ketika ini terjadi guru lebih suka tidak menghabiskan waktu untuk belajar teknologi dan terus melakukan sesuatu dengan cara mereka selalu memiliki. Alih-alih menangani teknologi baru dengan cara ini akan lebih berhasil jika beberapa guru dikemudikan teknologi dan bekerja dengan rekan kerja untuk membantu mereka dengan pertanyaan.
3.Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
            Indonesia di era 1970an merupakan negara yang baru akan berkembang. Teknologi Informasi baru mulai diperkenalkan di Indonesia, serta didominasi oleh instansi Pemerintah seperti Pertamina dan Pemda DKI. Secara umum, daya beli masyarakat dan swasta nasional masih sangat lemah. Pada saat tersebut, sebuah instalasi komputer dapat berharga jutaan dollar, menempati ruangan yang besar, serta membutuhkan listrik dan pendinginan yang besar. Teknologi komunikasi data pada saat tersebut bekisar antara 50 - 300 baud. Di lingkungan Universtas Indonesia (UI), Teknologi Informasi dirintis seorang dosen dari Fakultas Kedokteran, yaitu Indro S. Suwandi PhD (m. 1986). Almarhum setelah mendirikan Pusat Ilmu Komputer (PUSILKOM) UI pada tahun 1972 hanya dengan modal semangat dan idealisme. Almarhum, kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka yang memperkenalkan teknologi ini, baik di kalangan perguruan tinggi maupun industri.
            Dimulai pada dekade 90-an , Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya Internet Service Provider ( ISP ) yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP ( Internet Service Provider ), yang pada hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di   Indonesia   baik   yang   sudah   beroperasi   maupun   belum beroperasi sekitar 55 ISP ,
Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir 2006 adalah sesuaitabel berikut :

Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumulatif)*
perkiraan s/d akhir 2007
            Tergambar jelas perkembangan Teknologi Informasi sangat berkembang pesat di Indonesia, pertambahan tahun menjadi bukti bahwa di Indonesia pemakai teknologi informasi sangat antusias bahkan sudah mendarah daging, seperti contohnya untuk saat ini pada sebuah situs jejaring sosial “FACEBOOK” merupakan bukti kongkrit bahwa informasi sangat berguna bagi kehidupan meskipun sebelum adanya facebook masih ada system informasi berupa “Radio” atensi yang di sediakan untuk request sebuah lagu atau sekedar untuk menitip salam sangat digemari pada saat itu, dengan perkembangan zaman model atensi sudah tidak popular bahkan menghilang dengan adanya alat elektronik Portable berupa Handphone.
            Menginggat tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, terasa sangat memilukan betapa sulitnya mengakses informasi dalam bentuk teks dan kurang begitu update informasi yang disampaikan, sekitar tahun 1940-an pahlawan dari Surabaya yaitu Bung TOMO membakar semangat rakyat Indonesia untuk tetap berjuang melawan penjajah meskipun  dengan senjata Bambu Runcing, bung Tomo menyuarakan semangatnya melalui Radio yang pada saat itu merupakan sarana untuk mendapatkan Informasi yang paling cepat, namun jika pada saat itu sudah ada teknologi yang sudah modern tentu rakyat Indonesia lebih mudah untuk mendapatkan informasi, misal Handphone, Facebook, E-mail dll. Sangat banyak kemungkinan Kemerdekaan Indonesia akan lebih cepat karena seluruh rakyat maupun bejabat Indonesia mendapatkan kabar dari setiap kota apa yang terjadi di daerah itu sehingga pengambilan keputusan maupun taktik perang yang digunakan akan lebih baik dan lebih akurat.
Perkembangan teknologi di Indonesia sebenarnya cukup di akui dunia dalam hal Hacking dan Cracking, namun hal tersebut justru membuat seorang cenderung perfikir negative tentunya merusak mental, mereka berusaha merusak tidak berusaha menciptakan, melihat perkembangan pendidikan di Negara India yang specktakuler hampir sekitar 40% lulusan dari institute diterima di sebuah perusahaan asing terutama Amerika karena sudah diakui kemampuannya dalam bidang teknologi,
Perkembangan sistem pendidikan tentu menjadi tolak ukur bagi Indonesia, menjadi sebuah acuan untuk menciptakan seorang lulusan yang sangat berpotensi, guna untuk menciptakan sebuah teknologi baru yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia, kemampuan seseorang sangat berpengaruh dalam pekembangan teknologi namun bukan satu-satunya,kemampuan seorang berbeda-beda sehingga membutuhkan metode yang lebih baik untuk menyetarakan kemampuan bagi yang kurang cerdas/tangap seimbang dengan yang cerdas, dengan cara melakukan pedekatan secara mental dan member pandagan yang luas dan pendekatan yang bertahap, sehingga kemajuan teknologi menjadi berimbang tentunya kemajuan sebuah Negara akan menjadi lebih cepat karena seluruh lapisan masyarakat mempunyai kemampuan yang hampir setara  tidak ada lagi kesenjangan dalam Teknologi Informasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar