Jam
tangan penuh kenangan
Dua detik waktu yang
kulewati untuk mengingat dirimu, bangun pagi pukul tujuh aku bangun dari
mimpiku, bangun dari hayalanku untuk menyampaikan apa isi hatiku. Dengan
perasaan yang was-was serta penuh ragu kubuka album lama kisah tentang kita
dimasa SMA, masa yang penuh kedamaian bersamamu. Teringatku saat duduk berdua
di bangku deratan belakang kau menghadap ibu guru yang terlihat anggun
mengenakan rok mini yang sedang gelisah saat mengangkat telepon, tapi kau tetap
menatap papan tulis tertuju pada tulisan yang ditulis seorang sekertaris
tentang pelajaran sosiologi, kau diam dengan bergumam mendendangkan lagu
kenangan, sempat kau tawarkan aku untuk meminjamkan sebuah bolpoin warna merah
untukmu tapi aku tak punya dan aku menawarkan apa buth aku belikan? Ohh tidak
kau menjawab dengan wajah agak kurang enak, aku bilang ohh nga papa nyante aja,
saat aku mulai berdiri kau menarik tanganku, untuk duduk kembali di bangku, dan
menatap sambil mengatakan ngapain, nga usah taka pa pake yang warna hitam
karena lebih jelas di buku putih ini, beneran ni lagian aku juga mau ke kantin
untuk melunasi hutang yang minggu kemarin, maklum anak kos.
Aku duduk kembali dan berapa
saat terdengar bel istirahat, dengan perasaan buru-buru aku langsung berdiri
dan membereskan buku untuk menaruh dilaci, kau menanyakanku kemana buru-buru?
Udah laper ya?
Ohh nga kok,kujawab dengan
nada yang pelan, pengen aja kekantin, oz aku ikutan dong sekalian aku juga
belum maen ni… ohh ya udah ikut aku aja nanti disana ada beberapa masakan
kesukaanku, coba dulu sapa tau suka rasanya karena beda banget ma kantin lain,
oya… oke
Ngomong-ngomong kamu sibuk apa tiap hari? Dia
menanyakan padaku..ahh byasa aja kaya temen-temen lain lakukan, maksudnya?
Dia menjawab, maksudnya kalo
ada waktu kamu maen kerumahku, kamu bias main music nga? Coz tiap hari sabtu
sore kita ngumpul distudio dirumahkau aku tau kamu suka nyanyi mungkin bias
lah.. he he
Aku, nga bias gimana mo
nyanyi bicara aja fals.
Ya jangan gitu, butuh
kesempatan untuk menunjukan bakat kita.
Tapi juga butuh waktu dan
sarana dan prasarana yang menunjang, bener… disitu juga ada guru les kok,
sementara kakaku sendiri giman tertarik nga?
Heeem gimana ya???
Udalah nyanti-nyantai kok
orangnnya, semua bias jadisahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar